viannevia

Monday, July 23, 2007

Book of Days

One day, one night, one moment
My dreams could be tomorrow
One step, one fall, one falter
East or West,
Over earth or by ocean
One way to be my journey
This way could be my
Book of Days
No day, no night, no moment
Can hold me back from trying
I'll flag, I'll fall, I'll falter
I'll find my day maybe
Far and Away
Far and Away
One day, one night, one moment
With a dream to be living
One step, one fall, one falter
And a new world that cross a wide ocean
This sway became my journey
This day ends together
Far and Away
This day ends together
Far and Away
Far and Away.
(by Enya)
-----

On our last days at Bagni di Lucca..

V : I don't know how it feel when I come back to Indonesia..
S : You leaved your heart here?
V : Ya..

Untill today, I still don't know how to feel

........

S : I love you..
V : Do you say it from your heart?
S : Ya.. I do!
V : .... I like you too....

At that time, I wish you weren't the one who said that to me

But I know you love me the way it should be
And I miss you so much bro..

Thursday, June 28, 2007

L*U*C*C*A


(picture of centro storico.. to protect the civils)

Tuesday, May 08, 2007

Friends always be friends

Sempet sedih..

Kami kehilangan teman. Bukan teman terdekat saya. Tapi teman2 kami. Teman2 kita. Teman yang pernah berjuang bersama. Sekecil apapun itu. Bahkan teman yang di mata saya pernah menolong saya. Walau saya lupa apa dan yang baru diingat menginap di kost-annya saya bukannya belajar malah nonton bola. Tapi adakah teman yang tidak pernah menolong saya? Perantauan begini..

YM saya dengan sobat kemarin ”Friends always be friends. Apapun kita. Apapun kalian”

Milis yang sedang ramai berbagi cerita dan berita. Tapi otak saya yang sedang tidak bisa diisi hal2 penting malah menimpali dengan gak pentingnya..
Saya cerita ”...tembok belakang kantor jebol selebar 8 meter banjir sempat 1 m lebih.. keren deh..
Senin selasa air & listrik mati.. ya eike go home donk.. sare…
Ya sud..
Laper..”

Terus kemaren tiba2 saya dapat sms dari teman lama kakak, setelah bertahun2 tidak kontak. Saya turut senang dia telah sukses.. bersuami, beranak, dan berkarir..

Apapun kita. Apapun kalian. Ibu rumah tangga. Pegawai swasta. PNS

Ya sudahlah.. bagi saya friends always be friends. Apapun kita. Apapun kalian. Tidak mengurangi arti kalian.

Khusus untuk dua orang teman kami ini walaupun saya tahu tidak mungkin mereka membacanya..
Mudah2an kalian kembali ya.. hanya berharap sekadar berkata ”Hai.. pa kabar?”

Atau setidaknya kalau saya sakit nanti saya bisa berobat ke kalian
Gratis lebih baik

Sunday, April 08, 2007

Apa kata dunia?

Film ”Nagabonar jadi 2” top abis! Film ”Nagabonar” saja aku suka kalipun. Walau aku lupa jalan cerita ”Nagabonar” tapi siapa yang tidak lupa ucapan terkenal Nagabonar ke sobatnya Bujang?

Tampilan pertama film ”Nagabonar jadi 2” adalah kebun kelapa sawit. Wuih senang kalipun! Selain itu apalagi kalo bukan ceplas-ceplosnya ’jendral’ bandel tapi sayang keluarga, setia kawan, simpel, apa adanya, dan prinsip yang dia pegang kuat. Kelapa sawit, ceplas-ceplos. Itu semua mengingatkanku pada apalagi kalo bukan kampung halamanku. Walau lokasinya terpisah ratusan km. Atau malah ribuan km?

Ada kata ”bengak” dengan logat yang berbeda dengan kampungku. Walau aku tidak terbiasa menyebutnya karena tidak pernah dididik untuk mengatakan itu. Tapi cuma mendengar itu saja sudah ketawa aku dibuatnya. Lebih terpingkal2 lagi saat si Nagabonar ngomong ke Monita yang berbelit2 saat ditanya tentang perasaaannya ke Bonaga ”Seperti mencari ketiak di ular”. Haha.. salut.. orang sana pandai kali berpantun. Sayang sekali aku tidak bisa berpantun. Orang sana senang sekali menggunakan perumpamaan dengan hewan. Kesannya kasar? Bagiku tidak. Walaupun aku sulit mengambil perumpamaan itu. Karena aku tahu mereka bicara bukan dari hati dan tidak bermaksud menyakiti. Justru terasa aneh mendengar anjing jadi simbol umpatan. Anjing itu hewan yang pintar lucu dan setia. Penunggu rumah saat majikan ke kebun atau pencari tikus yang merusak ladang. Kalo bukan hewan najis sudah ku peluk2 dia.

Entah kenapa tiba2 tagline film ini mengingatkan pada diriku. Beberapa tahun lalu. Saat seorang teman lama. Seorang laki2. Akan menikah dalam waktu dekat. Berkali2 mengajak bertemu. Aku tidak masalah bertemu dengan laki2. Tapi tidak dengan dia. Apalagi kalo aku tidak meradang berkata ”Saya cuma mau nakal dengan suami saya nanti!”. Rasanya baru kali itu kusebut kalimat ”Apa kata dunia”. Dan itu datang dari hati. Walau dunia tidak peduli dan tidak kenal dengan aku tapi aku lebih tidak peduli. 

Walau tidak seperti si Nagabonar saat marah2 ke supir metromini.
”Kau tau si Nagabonar?!”
”Tau.. katanya sudah mati!“
”Ya.. dan aku hantunya!!.. haaaaaaaaa”
Huahaha.. pasti bau nafas dia. Terpingkal2 aku dan teman2 dibuatnya. Itu dialog favorit kami.

Film yang penuh makna tapi diracik kocak. Watta great film!

My first shot

25 Desember 2005, sekitar jam 6.30 pagi. Kebanyakan penghuni asrama masih tidur lelap :p

(Wisma Makara. Gambar diambil dari pojokan)


(Asrama putri. Gedung E dan F. Gambar diambil dari mushola)


(Asrama putra. Gambar diambil dari dekat tangga)
Semua gambar diambil dari A3. Asrama putri gedung A lantai 3. My first shot. Sebelum menjadi narsis ;)


Btw, otorita asrama UI berlokasi di Lenteng Agung, DKI. Sedangkan gedung kuliah berlokasi di Jabar, Depok. Hihi.. tiap hari PP antar propinsi cuma 10 menit. Tapi sewaktu TA, melewati 3 propinsi (Jabar-DKI-Banten) cuma 2,5 jam hehe..

Thursday, March 08, 2007

Pagi Sore

09.00 wib

Wah.. judulnya kayak nama rumah makan aja. Itu tuh RM yang nyaingin RM Siang Malam hihi..

Saya selalu senang sore hari. Tapi pagi ini.. yupe.. pagi ini saya senang sekali. Mirip sore. Mendung memang. Tapi tidak berat. Matahari memang tetap ada. Selama Dia masih memberi. Awanlah yang menutupinya.

Dulu, bertahun2 lalu.. pagi hari.. saat saya berjalan di dalam kampus lewat gerbang belakang. Jalanan agak menurun dan pohon2 sangat saya nikmati. Tiba2 teman sekelas menjajari langkah saya dari arah belakang. Eh.. sedikit terkejut, saya bilang bagus banget cuaca hari ini. Bagus apanya?! Mendung begini?! Begitu katanya hehe

Yah.. matahari udah muncul lagi.. ntar aja dilanjutin nulisnya. Kerja dulu :D

Okeh lanjut..

Kenapa saya senang sore? Gak tau. Mungkin karena masa kecil yang bahagia hehe. Anak kecil selalu makan sore hari dan bukannya malam hari kan? Sedangkan makan pagi dikejar waktu. Makan siang terpaksa bagi anak kecil. Nah.. kesempatan makan sore hari sambil jalan2 keliling kompleks. Makan sambil jalan? Cape yang nyuapin hehe. Atau setelah saya agak besar sedikit.. makan bubur ketan hitam hanya berdua dengan papa ke pasar. Gak tau kenapa kakak2 dan adik saya enggak. Pada gak mau kali ya? hihi. Atau.. saat menyiram bunga dengan mami. Terus berkejar2an dengan anjing peliharaan mengelilingi taman depan rumah.. Sampai2 Pak RT yang sudah haji ikut tertawa2 menyaksikan..

Kenangan manis :)

Tapi sore yang special bagi saya adalah setelah hujan. Sejuk. Bersih. Tenang. Teduh. Seperti pagi tadi..

Pagi dan sore. Saat yang singkat. Saat pergantian malaikat datang dan pergi membawa buku catatan berisi apa saja yang sudah dan akan kita lakukan. Saat do’a kita didengar setelah ashar. Saat tambahan bonus dhuha.

Saat yang singkat.

Dan sekarang awan masih bergerak. Seperti hari2 kemarin. Sekarang bergerak ke selatan. Gak hanya kekasihNya yang dinaungi awan bukan? Kita pun dianungi. Walau tidak seindah kisah itu. Kita dilindungi dari sengatan dan silau sinar matahari :)


Wednesday, February 21, 2007

Air..

Tanpa lisan meminta pun, tak jarang Dia memberi apa yang dibutuhkan
Tanpa lisan berdoa pun, seringkali Dia penuhi seluruh hajat
Dan tanpa lisan berterima kasih pun, Dia masih tetap memberi
Mestinya, karunia setetes air pun sudah cukup tuk sadarkan diri
Lalu mengapa tetesan-tetesan yang telah menggenang itu
Malah menyuburkan kesombongan diri?
(Sumber : MaPI, Dzulhijjah 1427 H)
(Agustus 2006. Lari pagi terakhir bersama A3ers. Situ Salam dan Hutan konservasi Wales di wilayah Lenteng Agung, Jaksel. Ketinggian air tidak pernah berubah)

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Al Baqarah 2 : 74)


(Syawal 1427 H. Di atas sungai di kota Baturaja, Sumsel. Ketinggian air yang biasanya 3-4 meter menjadi 20-50 cm. Akibat kemarau panjang)

Air meluncur jatuh bukan karena gaya gravitasi bumi. Air meluncur jatuh bukan karena hukum alam. Air meluncur jatuh bukan karena sifat air. Namun, air meluncur jatuh karena takut kepada Allah SWT, Pencipta Langit dan Bumi. Air adalah salah satu makhluk Allah SWT yang terus menerus menghambakan diri kepada sang Pencipta.(Sumber : MaPI, Dzulhijjah 1427 H)

Friday, December 22, 2006

Special day


Happy birthday my sis. And a happy mother's day :)


So, this is your first time having both of these special days :)









Happy mother's day my mom. And a happy birthday for 7 days in coming :)


I love you more and more each day.. in a special way :)







For both of you..

Thursday, December 14, 2006

Malu

Sejak kembali lagi ke Bandung, saya sering dibuat malu. Tukang nyasar, salah naik angkot, gak tau daerah.. hiks..

Padahal.. sekarang saya terpaksa sering diminta jadi guide..
Jadinya baru beberapa bulan sudah 'berhasil' menyasarkan saudara, temen kuliah, dan tamu kantor..
Lupa nama daerah di atasnya dago atas, ujung bandung barat, ketuker antara riung bandung dengan ujung berung, Supratman dengan Martanegara..

Hiks.. gimana gak malu coba?

Baca testimonial dari Berly- adiknya temenku.. ada kata "Keliling Bandung". Iya gitu ya? Dulu kita sering keliling Bandung? It was 6 years ago. Hiks.. lupa
Kembali ke Bandung, Hana- temen kantor bilang, "Wah.. vie lu siap2 beredar lagi". Saya nyengir doang. Iya gitu ya? Dulu pernah kemana aja? It was 3 years ago. Hiks.. lupa

Dulu.. Bandung dirambah dari ujung ke ujung..
Sekarang.. linglung..

2 tahun di Depok merubah saya ya? Atau Bandung-nya yang berubah?
Dua2nya kali ya.. hehe

Saya ngapain aja di Depok? Sekarang di Bandung mau ngapain aja?

Ayo vie.. buruan adaptasi!
Tapi saya mau kemana? Ayo thinking..

hiks... KTP-ku.. hiks...hiks..
Kok jadi merasa seperti warga keturunan yang ingin mendapatkan kewarganegaraan..

Nomaden bikin lieur..

Wednesday, November 29, 2006

Awan

Gambar ini diambil dari situs yang saya lupa alamatnya. Awan di atas Sumatera Selatan selalu berbeda dengan daerah lain. Pertanda iklim yang berbeda. Seringnya tipe cumulus, seperti di atas Gunung Dempo di Kota Pagaralam ini. Yang sering menarik perhatian saya bukan sekawanan altocumulus yang kebetulan tertangkap di foto ini. Tapi awan2 kecil dan rendah di atas kebun teh ini.

Kecil dan rendah. Siapa yang tidak ingin menangkapnya? :-)

Monday, November 27, 2006

Boys talk

V : Kebayang kalo anak cewe lu ntar digituin
J : Ah.. masih lama ini.. haha
V: huaha..

Aargh.. gubraks...

Saya ikut ketawa

Dasar jelek!

I'm outta here

Wednesday, November 15, 2006

Spesialisasi

Sejak beberapa bulan lalu, kata ini sering terngiang2. Makin hari makin sering. Mulai harus menentukan langkah sendiri. Ada yang selalu menarik perhatian saya bahkan sejak 12 tahun lalu. Tapi sudah ada banyak pemain. Sedangkan yang lain butuh perhatian tapi saya belum kompeten. Bingung. Senior tadi pagi mengingatkan, "Sudah menentukan 'kavling' belum?". Kemarin ada yang ultah ke-38. Cukup tua untuk ukuran organisasi. Tapi saya merasakan aura-nya. Ada sesuatu.

Sementara dua temanku di kantor sedang hamil muda, tapi banyak yang bilang malah saya yang ngidam. Mangga muda untuk mereka saya yang lebih banyak memakannya. Tebakan saya mereka berdua masing-masing hamil anak perempuan dan laki-laki. Temenku mual, saya ikut mual. Ibu hamil... auranya selalu begitu terasa. Ada sesuatu. Spesialisasi ibu hamil? Temen2 asrama saja sudah memanggil saya begitu.

Bingung..
Teu pararuguh..

Being no where...




Friday, November 10, 2006

Farhan

10 hari lagi ultah Farhan yang ke-2 :)

Tepat akhir bulan lalu, saya bangun tidur menyaksikan Farhan di sampingku masih pulas. Kuciumi, reaksinya langsung menutupi mukanya dengan bantal dan tetap tidur. Tambah bikin gemes. Kata ibunya, Farhan sekarang kalo tidur tidak mau gelap gulita tapi juga tidak mau silau. Kakakku awalnya tidak tahu gaya Farhan ngikutin siapa. Saya kaget. Itu kan persis saya?!



Sekitar Januari 2004 di Leces, saya mimpi adik Adit digendong oleh ibuku. Komentar ibuku dan kakakku setelah mendengar ceritaku, "do'akan mudah2an hamil lagi".

Reaksi pertamaku begitu mendengar kakakku hamil anak ke-2, kaget setengah mati.
Reaksi pertamaku begitu mendengar kakakku melahirkan anak laki2, lumayan kaget.


Melihat wajahnya saat baru lahir. Kok gak mirip siapa2? Tertukar? Ibuku juga mengira begitu.
Melihat wajahnya saat baru beberapa bulan. Aih.. matanya sipit.. hehe.. memang mirip keluarga kita.
Melihat wajahnya saat satu tahun. Hh.. benar2 mirip dalam mimpiku..


Tiap kali melihat wajahnya, mataku tak berkedip.
Saya masih sulit percaya sampai hari ini.

Bahkan saat ultahku, saya melihat dia tidur persis seperti saya.
Pagi itu saya menyaksikan dia mengusap kepala sepupunya yang menangis dan mengusap noda yang menempel di wajah sepupunya. Rasanya belum ada yang mengajarinya begitu.



Sometimes, I forget that he always be my special gift.




Thursday, October 19, 2006

Mudik

Asiik.. besok mudik. Temen2 bertanya "Pulang ke Prabumulih vie?". Seneng deh mereka menyebutkan nama kampungku dengan benar. Kalo orang2 kantor mengira saya orang Padang, Riau, Jambi, Lampung. Malah pake acara maksa pula "Ah.. bukannya vie teh orang Jambi?".. Haha.. sebutkan saja semua daerah di Sumatera :)

Naik bis. Sudah lama tidak naik bis. Arus mudik kali ini tiket pesawatnya sangat mahal. Berikut jadwal rute keberangkatan besok :

10.00 Bandung
12.45 Rawamangun
20.00 Bandar Lampung
22.00 Bandar Jaya
02.00 Baturaja
05.15 Tanjung Enim
05.45 Muara Enim
06.45 Simpang Belimbing
07.30 Prabumulih

Hampir 21 jam? Lintas barat nih? Inilah akibat mampir ke Rawamangun. Sejak kenaikan harga BBM, rute diperpanjang supaya penumpang penuh. Harus rela makin tua di jalan. Yang jelas ini bukan lintas timur, karena tujuannya Prabumulih bukan Palembang.

Kalo dilihat dari peta dan ditarik garis lurus dari pulau Jawa, Prabumulih berjarak lebih pendek daripada Palembang. Tapi lintas barat biasanya sekitar 18 jam, sedangkan lintas timur sekitar 15 jam. Lintas barat merupakan jalan yang berkelok, melewati hutan, dan mengikuti arus sungai. Lintas timur merupakan jalan yang lurus, memotong daerah perkebunan, dan sempat melewati beberapa candi.

Hiks huhuhu.. hampir 21 jam. Saya sampe ditertawakan temen2 kantor.
Oke deh.. mudah2an bisa lebih cepat, lancar, sehat dan selamat sampe rumah. Amiiin...


Hari ini

Saya sering lupa tanggal, tapi ada yang diingat :)

Hari ini, 10 tahun lalu, mulai menggunakan penutup kepala, kerudung, jilbab, atau apapun istilahnya terserah. Rencana menunggu akhir bulan, biar pas. Menunggu2 hidayah yang katanya lewat mimpi, tidak mimpi2 juga tuh. Kelamaan ah.. daripada ntar berubah pikiran. Semua tanggal sama saja. Kebetulan hari itu mengikuti mentoring di Salman, sekalian untuk seterusnya deh.

10 tahun lalu.. saat usia masih belasan tahun..
Sekarang.. apa yang sudah diperbuat? apa yang masih dipegang kuat? apa yang sudah dibenahi?

Dan ternyata...


Hari ini juga, 6 tahun lalu, menghadiri seremonial di Sabuga. Rencana jadwal Februari dan Juli tidak terwujud, malah terjadi di hari itu. Dihadiri keluarga besar. Pulang dengan kain songket bau amonia.. haha.. saya masih ingat siapa saja yang melempar dari balkon yaa..
Saya sempat berkomentar, "Coba ya setahun lebih tua, bisa wisuda tahun kemaren pas ultah :)". Garink ah.. seharusnya "Coba ya lebih pinter dan rajin, bisa wisuda tahun kemaren". Hehe.. semua tanggal sama saja..

6 tahun lalu.. saat usia masih kurang seperempat abad..
Pertanyaan yang sama.
Sekarang.. apa yang sudah diperbuat? apa yang masih dipegang kuat? apa yang sudah dibenahi?


Perjalanan yang panjang ternyata... :)


Monday, October 16, 2006

Hari Raya

Kemaren terdengar gema takbir. Allah Akbar Allah Akbar Laa Ilaa ha Ilallah Allah Akbar Allah Akbar wa Lillaa Ilham. Glek... Idul Fitri sebentar lagi! Saya mendengar gema takbir di Bandung. Saya terbiasa mendengarnya di Prabumulih. Perasaan saya jadi campur aduk. Jangan tanya perasaan saya saat mendengar gema takbir Idul Adha.

Idul Adha. Sudah belasan kali Idul Adha di tanah Jawa. Selesai shalat Ied tidak berbeda dengan hari biasa. Orang2 tetap beraktifitas seperti biasa. Di kampung halaman, justru tidak berbeda dengan Idul Fitri. Bedug dipukul dan diarak keliling kampung, diiringi takbir sepanjang malam hingga esok pagi. Tetangga dan sanak saudara saling berkunjung. Bahkan sewaktu kecil, tak ketinggalan menyaksikan hewan disembelih. Sebenarnya tidak terlalu rame penduduknya, kota yang sepi seperti halnya kota kecil lain di Sumatera. Tapi terasa 'rame' sekali :)

Idul Fitri. Selesai sungkem dengan ortu, tangan dicium adik. Papa sering bilang, "Cuma evi anak papa yang selalu pulang lebaran" sambil membelai rambut atau menepuk pundakku. Jangan tanya perasaaan saya saat digituin. Saya hanya sanggup mengucap "hehe..". Kakak2 sudah menikah semua. Tidak tiap tahun bisa berkumpul di Prabumulih. Selagi saya masih bisa, selalu diusahakan. Berkumpul.

Sering saya bertanya ke teman2 yang merantau. Yang di luar negri, yang tidak bisa pulkam karena ongkos mahal walaupun itu di Indonesia juga. Shalat Ied dimana? Ga apa2? Atau hari raya Natal. Natalan dimana? Ada saudara ga di sini? Saya agak risau. Mereka sendiri fine2 aja. Mungkin mereka jarang2 lebaran di luar negri atau tidak bersama ortu.

Tapi hai.. saya Idul Fitri selalu bersama ortu. Hanya Idul Adha dan 17 Agustusan jarang bersama mereka. Kok Agustusan? Termasuk hari raya juga kan? :) Di kampung halaman terasa berbeda. Meriah dengan karnaval keliling kota. Dandanan kampung, tapi saya senang melihatnya. Udah itu ngapain? Nonton TV. Menonton shalat Ied di tanah suci atau upacara bendera di istana negara. Menonton bersama keluarga. Berkumpul. Tak lupa selalu gangguin adik dan kucingku :)

Jadi Ramadhan kali ini, saat sobatku sesama orang Prabumulih, sama-sama merantau lebih dari 14 tahun, setengah mati meminta munggah di rumahnya, saya temani juga. Rencana munggah di rumah kakak diundur. Saya juga sudah sering munggah di rumahnya. Kakak sudah berkeluarga, bisa berkumpul dengan anak dan suami. Tapi tidak kebayang puasa sendirian seperti sobatku ini.

Vie : Oi kasian nian kawan aku ni, aku pegi jadi dewe'an lagi..
Sobat : Ai.. dewe'an aku ado tipi ado hiburan.. kau katek!
Vie : Huahaha.. (saya tahu dia nge-deny. Makanya ketawa kenceng)

(Masjid Darussalam di Komperta Prabumulih. Satu lagi tempat yang sering masuk dalam mimpiku. Dan tempat idaman sobatku untuk ijab kabul di sana suatu hari nanti. Amiin yo Thut..)

***

Hari Raya..
Hari kemenangan..
Idul Fitri, Idul Adha, atau Agustusan..
Di Kampung halaman..

Bisa berkumpul saja sudah lebih dari cukup.