Waaw...
Beberapa hari yang lalu saya mimpi ITB peringkat ke 20 di bawah UI yang ke 3 besar. Gak tau kenapa mimpi begitu. Padahal lagi gak mikirin ITB-UI
Waaw...
Kampanye CKSM (Calon Ketua Senat mahasiswa) FISIP bertebaran banner -sperti profil perusahaan swasta- yang 1 buahnya seharga ratusan ribu rupiah! Salah satu kandidat dari jur. politik mengerahkan segala upaya untuk mengaplikasikan ilmunya dengan iming2 konser musik tiap 1 bulan sekali! Mengundang artis terkenal dan kontestan2 Indonesian Idol di RCTI.
Kampanye CKSM FE penuh merchandise yang harus berhubungan dengan pelajaran, seperti pulpen, penghapus, buku, sampai master soal-soal PA (Pengantar Akutansi). Jadi ajang koleksi merchandise gratisan. Benar2 prinsip ekonomi.
Kampanye CKSM FMIPA adem ayem sudah selesai. KSM baru sudah bertugas beberapa bulan yang lalu. Gini deh kalo cap 'pesantren UI' sudah melekat hehe.
Kampanye CKSM FT saya tak tahu. Katanya kebanyakan anak FT memilih lahan yang lebih mulia -BEM-.. Go singa UI!
Waaaw...
Kampanye calon ketua IA ITB beberapa tahun yang lalu saya lupa kapan sekitar 2001-2003 yang dimenangkan oleh Laksmana Sukardi saat masih jadi mentri BUMN dengan merchandise paling keren -syal biru bunga2 doang- sudah membuat temanku memilihnya. Dan seingatku terkumpul sumbangan untuk IA -di wadah kardus bekas aqua gelas- sebesar Rp 2,5 jutaan + 50 US dolar.
Kampanye ketua KM sebelum tahun 2000? Cukup selebaran kertas A4 warna-warni -itupun dipotong 4- difotokopi tinta hitam plus poster dari kertas buram tanpa wajah kandidat,sedangkan kertas ukuran poster print-an tinta warna CKSM UI nampang di mana-mana. Mhs UI memang narsis :)
Bazaar di UI? Hampir tiap bulan. Bulan ini ke fakultas mana ya? Bazaar di ITB? Ada juga pasar seni ITB. Saya suka sekali. 2 tahun sekali ya? Dulu sempat vakum beberapa tahun.
Honor saya asisten praktikum lab kimia dasar ITB masih Rp 7.500 per shift (4jam) per kelompok di tahun 2001. Honor asisten lab kimia UI akan dinaikkan menjadi Rp 65.000 per shift (4jam) per kelompok di tahun 2006. Itupun karena kekurangan asisten. Menurut petinggi dekanat, makin besar bayaran makin baik kualitas asistensi. Kenyataannya gak juga. Biaya hidup di Depok mahal? Beda tipis dengan Bandung.
Para 'anak pontren UI' pun pernah protes di tahun 2006, minta keringanan SPP. Dekanat MIPA kasih solusi, karena beasiswa terbatas, dapet keringanan yang diambil dari 'honor' bantu2 bag administrasi. Mhs langsung protes, eksploitasi tenaga mhs, kata mereka. Dikabulkanlah protes itu. Padahal kalo bisa administrasi, jadi tahu persis seruwet apa birokrasi itu.
Cerita lain? Temenku -panitia penerimaan mhs baru FISIP 2005- sempet stress menghadapi permintaan keringanan admission fee (paling mahal Rp 25 juta, itupun untuk FK) untuk puluhan ribu mahasiswa -akibat sosialisasi yang kelewat baik oleh BHMN UI- yang membludak dari calon mahasiswa dan orangtuanya yang bermobil Kijang Krista! Sedangkan peserta ujian saringan masuk ITB -bukan SPMB- dipatok minimal Rp 45 juta (mirip admission fee UI) itupun untuk mengisi kekosongan kursi mahasiswa lulus SPMB di tiap tahun ajaran, sebesar 5-10% dari 2ribuan mhs karena tidak daftar ulang dengan alasan utama masalah ekonomi.
Waaw..
Waw-waw saja dari tadi..
Banner? Konser? Merchandise? Honor? Eksploitasi? Kijang Krista?
Saya -manusia biasa- kok serasa berasal dari zaman batu 6 tahun yang lalu
Tenang.. masih banyak mutiara. Banyak prestasi gemilang ditorehkan. Poin yang menjadikannya universitas terbaik di Indonesia! Tak berniat mendiskreditkannya. Mohon maaf kalo terkesan begitu. Fokus saya pada mahasiswanya bukan wadahnya. Walaupun tak mewakili kemajemukannya. Saya cerita apa adanya, kecuali 'zaman batu' itu perasaan saya saja :)
Kemarin tari Randai dari ranah Minang di malam keakraban (Makrab) asrama keren juga. Anak2 asrama putra keliling menari nepuk2 sarung, diantara dekorasi ala kadarnya -'lampion' dari balon dan tulisan dari kardus bekas- di bawah pepohonan sebelah kantin, dilanjutkan dengan senandung anak2 kecil jalanan. Lebih enak begini........
Waaw...
Kampanye CKSM (Calon Ketua Senat mahasiswa) FISIP bertebaran banner -sperti profil perusahaan swasta- yang 1 buahnya seharga ratusan ribu rupiah! Salah satu kandidat dari jur. politik mengerahkan segala upaya untuk mengaplikasikan ilmunya dengan iming2 konser musik tiap 1 bulan sekali! Mengundang artis terkenal dan kontestan2 Indonesian Idol di RCTI.
Kampanye CKSM FE penuh merchandise yang harus berhubungan dengan pelajaran, seperti pulpen, penghapus, buku, sampai master soal-soal PA (Pengantar Akutansi). Jadi ajang koleksi merchandise gratisan. Benar2 prinsip ekonomi.
Kampanye CKSM FMIPA adem ayem sudah selesai. KSM baru sudah bertugas beberapa bulan yang lalu. Gini deh kalo cap 'pesantren UI' sudah melekat hehe.
Kampanye CKSM FT saya tak tahu. Katanya kebanyakan anak FT memilih lahan yang lebih mulia -BEM-.. Go singa UI!
Waaaw...
Kampanye calon ketua IA ITB beberapa tahun yang lalu saya lupa kapan sekitar 2001-2003 yang dimenangkan oleh Laksmana Sukardi saat masih jadi mentri BUMN dengan merchandise paling keren -syal biru bunga2 doang- sudah membuat temanku memilihnya. Dan seingatku terkumpul sumbangan untuk IA -di wadah kardus bekas aqua gelas- sebesar Rp 2,5 jutaan + 50 US dolar.
Kampanye ketua KM sebelum tahun 2000? Cukup selebaran kertas A4 warna-warni -itupun dipotong 4- difotokopi tinta hitam plus poster dari kertas buram tanpa wajah kandidat,sedangkan kertas ukuran poster print-an tinta warna CKSM UI nampang di mana-mana. Mhs UI memang narsis :)
Bazaar di UI? Hampir tiap bulan. Bulan ini ke fakultas mana ya? Bazaar di ITB? Ada juga pasar seni ITB. Saya suka sekali. 2 tahun sekali ya? Dulu sempat vakum beberapa tahun.
Honor saya asisten praktikum lab kimia dasar ITB masih Rp 7.500 per shift (4jam) per kelompok di tahun 2001. Honor asisten lab kimia UI akan dinaikkan menjadi Rp 65.000 per shift (4jam) per kelompok di tahun 2006. Itupun karena kekurangan asisten. Menurut petinggi dekanat, makin besar bayaran makin baik kualitas asistensi. Kenyataannya gak juga. Biaya hidup di Depok mahal? Beda tipis dengan Bandung.
Para 'anak pontren UI' pun pernah protes di tahun 2006, minta keringanan SPP. Dekanat MIPA kasih solusi, karena beasiswa terbatas, dapet keringanan yang diambil dari 'honor' bantu2 bag administrasi. Mhs langsung protes, eksploitasi tenaga mhs, kata mereka. Dikabulkanlah protes itu. Padahal kalo bisa administrasi, jadi tahu persis seruwet apa birokrasi itu.
Cerita lain? Temenku -panitia penerimaan mhs baru FISIP 2005- sempet stress menghadapi permintaan keringanan admission fee (paling mahal Rp 25 juta, itupun untuk FK) untuk puluhan ribu mahasiswa -akibat sosialisasi yang kelewat baik oleh BHMN UI- yang membludak dari calon mahasiswa dan orangtuanya yang bermobil Kijang Krista! Sedangkan peserta ujian saringan masuk ITB -bukan SPMB- dipatok minimal Rp 45 juta (mirip admission fee UI) itupun untuk mengisi kekosongan kursi mahasiswa lulus SPMB di tiap tahun ajaran, sebesar 5-10% dari 2ribuan mhs karena tidak daftar ulang dengan alasan utama masalah ekonomi.
Waaw..
Waw-waw saja dari tadi..
Banner? Konser? Merchandise? Honor? Eksploitasi? Kijang Krista?
Saya -manusia biasa- kok serasa berasal dari zaman batu 6 tahun yang lalu
Tenang.. masih banyak mutiara. Banyak prestasi gemilang ditorehkan. Poin yang menjadikannya universitas terbaik di Indonesia! Tak berniat mendiskreditkannya. Mohon maaf kalo terkesan begitu. Fokus saya pada mahasiswanya bukan wadahnya. Walaupun tak mewakili kemajemukannya. Saya cerita apa adanya, kecuali 'zaman batu' itu perasaan saya saja :)
Kemarin tari Randai dari ranah Minang di malam keakraban (Makrab) asrama keren juga. Anak2 asrama putra keliling menari nepuk2 sarung, diantara dekorasi ala kadarnya -'lampion' dari balon dan tulisan dari kardus bekas- di bawah pepohonan sebelah kantin, dilanjutkan dengan senandung anak2 kecil jalanan. Lebih enak begini........
0 Comments:
Post a Comment
<< Home